"Judul Karya Ilmiah : Pengaruh rokok terhadap kesehatan dikalangan masyarakat"
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Seperti yang kita ketahui rokok tidak asing lagi kita dengar dan kita lihat, kini setiap toko atau
warung sudah memperjual belikan rokok, hal ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan
masyarakat karena rokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, hipertensi, gangguan
kehamilan dan janin.
Selain itu hal ini juga dapat merusak kadar – kadar jati diri bangsa. Sekarang banyak siswa yang
mengkomsumsi rokok. Ini semua membuktikan bahwa rokok sudah merajalela dikalangan
masyarakat. Mengkomsumsi rokok juga dapat mengakibatkan rusaknya mental masyarakat.
B. Rumusan masalah
1. Apakah yang melatarbelakangi masyarakat menggunakan rokok ?
2. Bagaimana pengaruh rokok dikalangan masyarakat ?
3. Bagaimana upaya penanggulangan penggunaan rokok dikalangan masyarakat?
C. Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui latar belakang masyarakat menggunakan rokok.
2. Untuk mengetahui pengaruh rokok dikalangan masyarakat.
3. Untuk mengetahui upaya penanggulangan rokok dikalangan masyarakat.
D. Manfaat penelitian
Untuk mengetahui dampak positif dan negatif terhadap rokok dan mengetahui seluk – beluk rokok.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut.
Bab I merupakan bab pendahuluan yang mengungkapkan latar belakang, rumusan masalah,
tujuan, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II merupakan bab tinjauan pustaka dan kerangka pikir yang menguraikan tentang tinjaua pustaka dan kerangka pikir.
Bab III merupakan bab metodologi penulisan yang menjelaskan sumber data, metode
pengumpulan data.
Bab IV merupakan bab pembahasan yang berisi tentang narkotika di kalangan remaja.
Bab V merupakan bab penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Rokok / Tembakau
Menurut, Drs. Yayan Suherian di buku sosiologinya halaman 69 mengatakan bahwa tembakau
mengandung racun nikotin keras, untungnya nikotin lenyap pada waktu tembakau terbakar urap
saraf dapat menimbulkan ketagihan. TIRmerupakan zat yang mengandung dalam tembakau yang
dapat menimbulkan penyakit kanker paru-paru mengapa para remaja harus diselamatkan dari
bahaya Narkotika! Orang tua tidak selamanya kuat dan hidup.
Orang tua itu bila sudah umur 55 Tahun ke atas, tenaganya tidak kuat lagi untuk bekerja. Umur 55
tahun untuk pegawai negeri sudah mulai pensium dan harus di ganti dengan angkatan mudah .
peran remaja haruslah mempersiapkan diri menjadi orang besar berjiwa besar dan tangguh
menghadapi kesulitan – kesulitan dan mampu mengatasinya.
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi
tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah
dicacah.Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat
dihirup lewat mulut pada ujung lainnya.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat
dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusanbungkusan
tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan
bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau
serangan jantung(walapun pada kenyataanya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi).
Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika,
untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh.Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa
menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba
menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa.Kemudian kebiasaan merokok
mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa.Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok
untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata.Abad 17
para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negaranegara
Islam.
Telah banyak riset yang membuktikan bahwa rokok sangat menyebabkan ketergantungan,
disamping menyebabkan banyak tipe kanker, penyakit jantung, penyakit pernapasan, penyakit
pencernaan, efek buruk bagi kelahiran, dan emfisema.
Rokok dibedakan menjadi beberapa jenis. Pembedaan ini didasarkan atas bahan pembungkus
rokok, bahan baku atau isi rokok, proses pembuatan rokok, dan penggunaan filter pada rokok.
Rokok berdasarkan bahan pembungkus.
• Klobot: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung.
• Kawung: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren.
• Sigaret: rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas.
• Cerutu: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau.
Rokok berdasarkan bahan baku atau isi.
• Rokok Putih: rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau yang diberi saus untuk
mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
• Rokok Kretek: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau dan cengkeh yang
diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
• Rokok Klembak: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau, cengkeh, dan
kemenyan yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
Rokok berdasarkan proses pembuatannya.
• Sigaret Kretek Tangan (SKT): rokok yang proses pembuatannya dengan caradigiling atau dilinting dengan menggunakan tangan dan atau alat bantu sederhana.
• Sigaret Kretek Mesin (SKM): rokok yang proses pembuatannya menggunakan mesin.
Sederhananya, material rokok dimasukkan ke dalam mesin pembuat rokok. Keluaran yang
dihasilkan mesin pembuat rokok berupa rokok batangan. Saat ini mesin pembuat rokok telah
mampu menghasilkan keluaran sekitar enam ribu sampai delapan ribu batang rokok per menit.
Mesin pembuat rokok, biasanya, dihubungkan dengan mesin pembungkus rokok sehingga
keluaran yang dihasilkan bukan lagi berupa rokok batangan namun telah dalam bentuk pak. Ada
pula mesin pembungkus rokok yang mampu menghasilkan keluaran berupa rokok dalam pres,
satu pres berisi 10 pak. Sayangnya, belum ditemukan mesin yang mampu menghasilkan SKT
karena terdapat perbedaan diameter pangkal dengan diameter ujung SKT. Pada SKM, lingkar
pangkal rokok dan lingkar ujung rokoksama besar.
Sigaret Kretek Mesin sendiri dapat dikategorikan kedalam 2 bagian :
1. Sigaret Kretek Mesin Full Flavor (SKM FF): rokok yang dalam proses pembuatannya
ditambahkan aroma rasa yang khas. Contoh: Gudang Garam Filter Internasional, Djarum Super,
dll.
2. Sigaret Kretek Mesin Light Mild (SKM LM): rokok mesin yang menggunakan kandungan tar dan
nikotin yang rendah. Rokok jenis ini jarang menggunakan aroma yang khas. Contoh: A Mild, Clas
Mild, Star Mild, U Mild, LA Light, Surya Slim, dll.
Rokok berdasarkan penggunaan filter.
• Rokok Filter (RF): rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus.
• Rokok Non Filter (RNF): rokok yang pada bagian pangkalnya tidak terdapat gabus.
Hidup Bebas Tanpa Rokok
Kebanyakan perokok, yang jarang merokok, ataupun yang bisa menghabiskan 2 pack rokok setiap
hari, ingin berhenti merokok.Kita tahu bahwa disamping rasa rokok yang enak, energi yang timbul
setelah merokok, dan perasaan nyaman setelah menghirup udara, ada keinginan untuk berhenti
karena takut akan bahaya merokok atau hal lain.
Takut terkena kanker di kemudian hari, kolesterol meningkat, detak jantung tidak beraturan,
penyakit maag, hingga masalah penampilan seperti gigi menguning dan nafas bau tembakau
serta baju bau asbak.Alasan orang untuk merokok bermacam-macam. Ada yang merokok karena
ingin mendapat efek segar, atau karena kebiasaan, misalnya senang, marah, gelisah yang
memicu keinginan merokok, atau karena tubuh meminta dosis nikotin yang minimal sama dengan
hari sebelumnya.
Kalau ditanya, hampir semua perokok ingin berhenti.Tetapi ini bukan perkara gampang.Pemicu
keinginan merokok bisa bermacam-macam, dan tiba-tiba datangnya. Pada saat itu, orang yang
sudah berhenti merokok selama 3 bulan sekalipun bisa kembali merokok
2. Kesehatan
Menurut Drs. Bambang Marhijanto mengatakan di kamus BHS. Indonesianya kesehatan
merupakan dari kata yang artinya keadaan badan segera tak terasa apapun.Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat, yang menjadi kebutuhan dasar derajat kesehatan masyarakat, salah satu aspeknya
adalah “tidak ada anggota keluarga yang merokok“.Sedangkan PHBS harus menjadi kewajiban
saya dan para kader kesehatan untuk mensosialisasikannya.
Setiap kali menghirup asap rokok, entah sengaja atau tidak, berarti juga mengisap lebih dari 4.000
macam racun! Karena itulah, merokok sama dengan memasukkan racun-racun tadi ke dalam
rongga mulut dan tentunya paru-paru. Merokok mengganggu kesehatan, kenyataan ini tidak dapat
kita mungkiri.Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk merokok, baik secara langsung
maupun tidak langsung.Kebiasaan merokok bukan saja merugikan si perokok, tetapi juga bagi
orang di sekitarnya.
Saat ini jumlah perokok, terutama perokok remaja terus bertambah, khususnya di negara-negara
berkembang.Keadaan ini merupakan tantangan berat bagi upaya peningkatan derajat kesehatan
masyarakat. Bahkan organisasi kesehatan sedunia (WHO) telah memberikan peringatan bahwa
dalam dekade 2020-2030 tembakau akan membunuh 10 juta orang per tahun, 70% di antaranya
terjadi di negara-negara berkembang.
Melalui resolusi tahun 1983, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan tanggal 31
Mei sebagai Hari Bebas Tembakau Sedunia setiap tahun.Bahaya merokok terhadap kesehatan
tubuh telah diteliti dan dibuktikan oleh banyak orang.Efek-efek yang merugikan akibat merokok pun sudah diketahui dengan jelas.Banyak penelitian membuktikan bahwa kebiasaan merokok
meningkatkan risiko timbulnya berbagai penyakit.Seperti penyakit jantung dan gangguan
pembuluh darah, kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker laring, kanker osefagus,
bronkhitis, tekanan darah tinggi, impotensi, serta gangguan kehamilan dan cacat pada janin.
Penelitian terbaru juga menunjukkan adanya bahaya dari secondhand-smoke, yaitu asap rokok
yang terhirup oleh orang-orang bukan perokok karena berada di sekitar perokok, atau biasa
disebut juga dengan perokok pasif.
ZAT KIMIA
Rokok tentu tidak dapat dipisahkan dari bahan baku pembuatannya, yakni tembakau. Di Indonesia,
tembakau ditambah cengkih dan bahan-bahan lain dicampur untuk dibuat rokok kretek. Selain
kretek, tembakau juga dapat digunakan sebagai rokok linting, rokok putih, cerutu, rokok pipa, dan
tembakau tanpa asap (chewing tobacco atau tembakau kunyah).
Komponen gas asap rokok adalah karbon monoksida, amoniak, asam hidrosianat, nitrogen
oksida, dan formaldehid. Partikelnya berupa tar, indol, nikotin, karbarzol, dan kresol.Zat-zat ini
beracun, mengiritasi, dan menimbulkan kanker (karsinogen).
NIKOTIN
Zat yang paling sering dibicarakan dan diteliti orang, meracuni saraf tubuh, meningkatkan tekanan
darah, menimbulkan penyempitan pembuluh darah tepi, dan menyebabkan ketagihan dan
ketergantungan pada pemakainya.Kadar nikotin 4-6 mg yang diisap oleh orang dewasa setiap hari
sudah bisa membuat seseorang ketagihan. Di Amerika Serikat, rokok putih yang beredar di
pasaran memiliki kadar 8-10 mg nikotin per batang, sementara di Indonesia berkadar nikotin 17
mg per batang.
TIMAH HITAM (Pb)
Timah hitam yang dihasilkan oleh sebatang rokok sebanyak 0,5 ug. Sebungkus rokok (isi 20
batang) yang habis diisap dalam satu hari akanmenghasilkan 10 ug. Sementara ambang batas
bahaya timah hitam yang masuk ke dalam tubuh adalah 20 ug per hari. Bisa dibayangkan, bila
seorang perokok berat menghisap rata-rata 2 bungkus rokok per hari, berapa banyak zat
berbahaya ini masuk ke dalam tubuh!
GAS KARBONMONOKSIDA (CO)
Karbon Monoksida memiliki kecenderungan yang kuat untuk berikatan dengan hemoglobin dalam
sel-sel darah merah. Seharusnya, hemoglobin ini berikatan dengan oksigen yang sangat penting
untuk pernapasan sel-sel tubuh, tapi karena gas CO lebih kuat daripada oksigen, maka gas CO ini
merebut tempatnya “di sisi” hemoglobin. Jadilah, hemoglobin bergandengan dengan gas CO.
Kadar gas CO dalam darah bukan perokok kurang dari 1 persen, sementara dalam darah perokok
mencapai 4 – 15 persen. Berlipat-lipat!
TAR
Tar adalah kumpulan dari beribu-ribu bahan kimia dalam komponen padat asap rokok, dan
bersifat karsinogen. Pada saat rokok dihisap, tar masuk ke dalam rongga mulut sebagai uap
padat. Setelah dingin, akan menjadi padat dan membentuk endapan berwarna cokelat pada
permukaan gigi, saluran pernapasan, dan paru-paru. Pengendapan ini bervariasi antara 3-40 mg
per batang rokok, sementara kadar tar dalam rokok berkisar 24 – 45 mg.
DAMPAK PARU-PARU
Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran napas dan jaringan paruparu.Pada
saluran napas besar, sel mukosa membesar (hipertrofi) dan kelenjar mucus
bertambah banyak (hiperplasia).Pada saluran napas kecil, terjadi radang ringan hingga
penyempitan akibat bertambahnya sel dan penumpukan lendir.Pada jaringan paru-paru, terjadi
peningkatan jumlah sel radang dan kerusakan alveoli.
Akibat perubahan anatomi saluran napas, pada perokok akan timbul perubahan pada fungsi paruparu
dengan segala macam gejala klinisnya. Hal ini menjadi dasar utama terjadinya penyakit
obstruksi paru menahun (PPOM).Dikatakan merokok merupakan penyebab utama timbulnya
PPOM, termasuk emfisema paru-paru, bronkitis kronis, dan asma.
Hubungan antara merokok dan kanker paru-paru telah diteliti dalam 4-5 dekade terakhir
ini.Didapatkan hubungan erat antara kebiasaan merokok, terutama sigaret, dengan timbulnya
kanker paru-paru.Bahkan ada yang secara tegas menyatakan bahwa rokok sebagai penyebab
utama terjadinya kanker paru-paru.
Partikel asap rokok, seperti benzopiren, dibenzopiren, dan uretan, dikenal sebagai bahan karsinogen. Juga tar berhubungan dengan risiko terjadinya kanker. Dibandingkan dengan bukan
perokok, kemungkinan timbul kanker paru-paru pada perokok mencapai 10-30 kali lebih sering.
DAMPAK TERHADAP JANTUNG
Banyak penelitian telah membuktikan adanya hubungan merokok dengan penyakit jantung koroner
(PJK). Dari 11 juta kematian per tahun di negara industri maju, WHO melaporkan lebih dari
setengah (6 juta) disebabkan gangguan sirkulasi darah, di mana 2,5 juta adalah penyakit jantung
koroner dan 1,5 juta adalah stroke. Survei Depkes RI tahun 1986 dan 1992, mendapatkan
peningkatan kematian akibat penyakit jantung dari 9,7 persen (peringkat ketiga) menjadi 16 persen
(peringkat pertama).
Merokok menjadi faktor utama penyebab penyakit pembuluh darah jantung tersebut.Bukan hanya
menyebabkan penyakit jantung koroner, merokok juga berakibat buruk bagi pembuluh darah otak
dan perifer.
Asap yang diembuskan para perokok dapat dibagi atas asap utama (main stream smoke) dan
asap samping (side stream smoke). Asap utama merupakan asap tembakau yang dihirup
langsung oleh perokok, sedangkan asap samping merupakan asap tembakau yang disebarkan
ke udara bebas, yang akan dihirup oleh orang lain atau perokok pasif.
Telah ditemukan 4.000 jenis bahan kimia dalam rokok, dengan 40 jenis di antaranya bersifat
karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), di mana bahan racun ini lebih banyak didapatkan pada
asap samping, misalnya karbon monoksida (CO) 5 kali lipat lebih banyak ditemukan pada asap
samping daripada asap utama, benzopiren 3 kali, dan amoniak 50 kali. Bahan-bahan ini dapat
bertahan sampai beberapa jam lamanya dalam ruang setelah rokok berhenti.
Umumnya fokus penelitian ditujukan pada peranan nikotin dan CO. Kedua bahan ini, selain
meningkatkan kebutuhan oksigen, juga mengganggu suplai oksigen ke otot jantung (miokard)
sehingga merugikan kerja miokard.
Nikotin mengganggu sistem saraf simpatis dengan akibat meningkatnya kebutuhan oksigen
miokard.Selain menyebabkan ketagihan merokok, nikotin juga merangsang pelepasan adrenalin,
meningkatkan frekuensi denyut jantung, tekanan darah, kebutuhan oksigen jantung, serta
menyebabkan gangguan irama jantung.Nikotin juga mengganggu kerja saraf, otak, dan banyak
bagian tubuh lainnya.Nikotin mengaktifkan trombosit dengan akibat timbulnya adhesi trombosit
(penggumpalan) ke dinding pembuluh darah.
Karbon monoksida menimbulkan desaturasi hemoglobin, menurunkan langsung persediaan
oksigen untuk jaringan seluruh tubuh termasuk miokard. CO menggantikan tempat oksigen di
hemoglobin, mengganggu pelepasan oksigen, dan mempercepat aterosklerosis
(pengapuran/penebalan dinding pembuluh darah). Dengan demikian, CO menurunkan kapasitas
latihan fisik, meningkatkan viskositas darah, sehingga mempermudah penggumpalan darah.
Nikotin, CO, dan bahan-bahan lain dalam asap rokok terbukti merusak endotel (dinding dalam
pembuluh darah), dan mempermudah timbulnya penggumpalan darah. Di samping itu, asap
rokok mempengaruhi profil lemak. Dibandingkan dengan bukan perokok, kadar kolesterol total,
kolesterol LDL, dan trigliserida darah perokok lebih tinggi, sedangkan kolesterol HDL lebih rendah.
B. Kerangka Pikir
1. Kerangka Pikir Penulis
Rokok adalah tembakau mengandung racun nikotin keras, untungnya nikotin hanya lenyap pada
tembakau terbakar urap saraf dapat menimbulkan ketagihan. TIR merupakan zat yang
mengandung dalam tembakau yang dapat menimbulkan penyakit kanker paru – paru.
Kesehatan dalam keadaan badan segar tak terasa apapun. Oleh sebab itu di duga ada pengaruh
yang ditimbulkan rokok terhadap tingkat kesehatan siswa.
Kesehatan merupakan faktor utama penunjang kebugaran tubuh seorang namun karena adanya
rokok mengakibatkan kondisi tubuh melemah.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Dalam penulisan penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada masyarakat pengguna rokok
yang ada di Makassar.Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 22 Januari 2011 sampai 1 Februari 2011.
B. Populasi dan Sampel
Populasi adalah sekelompok elemen yang lengkap.Populasi dalam penelitian ini adalah remaja.
Sedangkan sampel yaitu himpunan bagian dari populasi yang diharapkan dapat mewakili
populasi penelitian.Adapun sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari masyarakat yang
ada di Kota Makassar.
Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Sampling Sistematis dimana
pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
a. Data kuantatif yaitu data yang berbentuk pengolahan angka atau bilangan atau data numerik
untuk dapat menghasilkan penafsiran yang kokoh.
b. Data kualitatif yaitu data yang diperoleh berupa pernyataan atau tulisan yang dijadikan
pertimbangan dalam memperoleh suatu kesimpulan untuk memperjelas pemecahan masalah
berupa tanggapan responden.
2. Sumber Data
a. Data Primer adalah data yang diperoleh melalui hasil penelitian langsung terhadap obyek yang
diteliti. Data tersebut diperoleh melalui metode wawancara, observasi, dan hasil angket dari
responden. Jawaban responden kemudian diberi skor dan ditabulasikan.
b. Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari berbagai sumber, antara lain dari
dokumentasi/tulisan (buku-buku, laporan-laporan, karya ilmiah dan hasil penelitian) dan dari
informasi pihak-pihak yang berkaitan dengan kajian yang diteliti.
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Riset kepustakaan, adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara melakukan
peninjauan pustaka dari berbagai literatur karya ilmiah, majalah, dan buku-buku yang menyangkut
teori-teori yang relevan dengan masalah yang dibahas.
2. Riset lapangan, adalah metode pengumpulan data yang dilakukan di lokasi (objek penelitian)
secara langsung yang terdiri dari :
a. Observasi, yaitu mengadakan pengamatan secara langsung pada masyarakat, khususnya
remaja pengguna rokok.
b. Angket, untuk mengetahui lebih jelas pemahaman masyarakat terhadap penggunaan rokok.
E. Variabel Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan dan hipotesis yang telah dikemukakan, maka variabel yang
akan diteliti dalam penelitian ini adalah:
a. Variabel independen (variabel bebas) yang dilambangkan dengan (x) adalah faktor yang
mempengaruhi variabel terikat. Variabel bebas dalam hal ini adalah rokok.
b. Variabel dependen (variabel terikat) yang dilambangkan dengan like emotikon adalah variabel yang
dipengaruhi oleh variabel independen. Dalam hal ini variabel dependen adalah masyarakat.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrument penelitian yang telah dikembangkan oleh
Dessy Sutianto (2007) yang terdiri dari 10 pertanyaan angket sesuai dengan variabel penelitian
yang digunakan.Angket untuk disebarkan kepada responden yang merupakan bagian dari anggota
organisasi.Angket ini berisi pertanyaan-pertanyaan sehubungan dengan judul karya tulis
penulis.Alat ukur yang digunakan untuk angket ini adalah metode skala likert.Metode ini
merupakan metode penskalaan, pernyataan sikap yang menggunakan distribusi respons sebagai
dasar penentuan skalanya.Untuk melakukan penskalaan dengan metode ini responden diminta
untuk menyatakan kesesuaian atau tidak kesesuaian terhadap isi pertanyaan dalam 4 kategori
jawaban yakni dengan skala sebagai berikut.
a. Skala 1 = sangat rendah
b. Skala 2 = rendah
c. Skala 3 = baik d. Skala 4 = sangat baik
Untuk mengantisipasi agar jawaban yang diperoleh adalah jawaban yang sesungguhnya pasti
atau bukan ragu-ragu, maka penulis meniadakan pilihan jawaban ragu-ragu (Undecided).Hal ini
sesuai dengan pernyataan Hadi Sutrisno dalam Sutianto (2007). Alas an untuk meniadakan
jawaban ragu-ragu adalah: 1) Kategori Undecided mempunyai arti ganda. Bisa diartikan belum
bias member jawaban, netral atau ragu-ragu.Kategori yang memiliki arti ganda (multi intertable) ini
diharapkan dalam instrument. 2) Tersedianya jawaban di tengah menimbulkan kecenderungan
menjawab ketengah (centraltendesi effect) terutama bagi mereka yang ragu-ragu atas
kecenderungan jawabannya. 3) Disediakan jawaban di tengah akan menghilangkan banyaknya
data penelitian, sehingga mengurangi banyaknya info yang sepatutnya dapat diperoleh dari
responden.
G. Metode Analisis
Analisis data dilakukan dengan cara menganalisa jawaban-jawaban yang telah diberikan
responden yang tercantum pada angket. Teknik analisis data yang di pergunakan dalam penelitian
ini adalah teknik analisis stalitis infrensional korelasional. Teknik penulis, uji statistik yang
dipergunakan adalah produknya momen pearson dengan rumus sebagai berikut :
n x y – (x) like emotikon
R x y =
{nx2 – (x)2 }{y2- (y)2}
Keterangan :
R = Keofisien Korelasi
∑x = Skor butir item dari variabel x
∑y = Skor butir item dari variabel y
∑ x y = Hasil kali dengan skor butir item
N = Jumlah sampel.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
1. Hasil Angket
Dalam penelitian ini, pengambilan data dilakukan dengan membagikan angket yang berisi
pertanyaan-pertanyaan mengenai variabel x dan y, kuesioner yang telah diberikan kepada
responden selanjutnya ditanggapi dengan memberikan tanda cheklist (√) guna memperoleh data
untuk kemudian dikelola oleh kami selaku peneliti.
Angketberisi masing-masing 10 pertanyaan dengan 4 jenis pilihan tanggapan yang masingmasing
memiliki point berikut pilihan tanggapan :
Sangat Setuju (SS) : 4 poin
Setuju (S) : 3poin
Tidak Setuju (TS) : 2 poin
Sangat Tidak setuju (STS) : 1 poin
Tabel 4.1
Distribusi statistik deskriftif variabel x dengan variabel y dengan presentase faktor disrtibusi
hubungan penggunaan rokok di kalangan masyarakat
No Variabel Jumlah responden Skor
1.
2. X
Y 30 orang
30 orang 897
888
Jumlah 60 orang 1785 Dilihat dari jumlah responden 30 orang dengan 2 variabel sehingga berjumlah 30 x 2 = 60. hasil
pengolahan data variabel x dengan skor897 dengan variabel y dengan skor 888 maka jumlah
1785.
Hasil analisis data penggunaan rumus korelasi produk moment yaitu sebagai berikut :
n x y – (x) like emotikon
R x y =
{nx2 – (x)2 }{ny2- (y)2}
30 (28313) – (897) (888)
R x y =
{30(29239) - 804609} {30(28128) - 288544¬¬¬¬}
52854
=
69561 × 55296
52854
=
3846445056
= 0,85
Dilihat dari hasil perhitungan tersebut tampak bahwa koefisien korelasi dari pengolahan data
kuesioner dengan rumus produk momen person adalah 0,81 menunjukkan hubungan yang kuat
antara variabel x (rokok) dan variabel y (penggunaan rokok dikalangan masyarakat), maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa ada pengaruh penggunaan rokok dikalangan masyarakat.
2. Hasil wawancara
Berdasarkan hasil wawancara yang telah kami lakukan terhadap narasumber dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar masyarakat telah mengkonsumsi rokok.Kebanyakan dari mereka sulit
untuk berhenti merokok karena mereka telah mengalami ketergantungan terhadap rokok.Mereka
tidak memikirkan dampak yang ditimbulkan oleh rokok sangat besar.Salah satu latar belakang
mereka menggunakan rokok adalah untuk menghilangkan stress, atas dasar solidaritas, dan lainlain.Adapun
kerugian yang mereka alami yaitu kerugian dibidang materi dan kesehatan.Sebagian
dari mereka ingin berhenti merokok dan upaya-upaya yang mereka lakukan untuk berhenti
merokok adalah tidak bergaul dengan orang-orang yang merokok, berniat dan bertekad untuk
berhenti merokok.
B. Pembahasan
Berdasarkan jawaban-jawaban para responden baik yang tertuang di dalam angket maupun
wawancara, maka terjawablah permasalahan pada bab sebelumnya.Masyarakat menggunakan
rokok untuk menghilangkan stress, atas dasar solidaritas dan lain-lain.
Adapun pengaruh yang ditimbulkan oleh rokok dikalangan masyarakat adalah masalah kesehatan
dan keuangan. Masalah kesehatan tersebut yaitu, kanker, serangan jantung, hipertensi, gangguan
kehamilan dan janin.
Upaya-upaya untuk menanggulangi agar masyarakat tidak merokok lagi yaitu, mengajarkan
kepada masyarakat cara hidup sehat, mengadakan penyuluhan tentang bahaya rokok, dan
sebagainya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN.A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut.
1. Masyarakat menggunakan rokok untuk menghilangkan stress, atas dasar solidaritas dan lainlain.
2. pengaruh yang ditimbulkan oleh rokok dikalangan masyarakat adalah masalah kesehatan dan
keuangan. Masalah kesehatan tersebut yaitu, kanker, serangan jantung, hipertensi, gangguan
kehamilan dan janin.
3. Upaya-upaya untuk menanggulangi agar masyarakat tidak merokok lagi yaitu, mengajarkan
kepada masyarakat cara hidup sehat, mengadakan penyuluhan tentang bahaya rokok, dan
sebagainya.
B. Saran
1. Sebaiknya prilaku mengkonsumsi rokok dihindari
2. Jangan membawa pemantik atau korek, hal ini dapat mengurangi penggunaan rokok di tempat
umum.
3. Harga rokok sebaiknya dinaikkan, agar para perokok berpikir panjang untuk membeli rokok yang
sangat mahal.
4. Diutamakan bergaul dengan orang-orang yang tidak merokok.
5. Jika sudah terlanjur menjadi perokok, berusahalah untuk berhenti secara perlahan.